Berita kripto terbaru hari ini: Pemerintah Cina makin tegas melarang keberadaan dan perdagangan bitcoin
Invesco.id - Pemerintah Cina makin tegas. Mereka melarang keberadaan dan perdagangan bitcoin maupun para penambang bitcoin.
Mengutip CNN, Selasa (25/5/2021), alasan larangan tersebut menurut Wakil Perdana Menteri China Liu He adalah untuk menjaga stabilitas keuangan negara dengan jumlah penduduk terbanyak tersebut.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa perdagangan dan penambangan bitcoin tersebut untuk mengurangi emisi karbo.
Penambangan bitcoin menggunakan komputer membutuhkan daya komputasi dan listrik yang lebih besar. Dan hal tersebut akan berdampak pada lingkungan.
Berdasarkan penelitain yang terbit pada jurnal peer-review Nature Communications bulan lalu terdapat 75 persen penambang bitcoin berasal dari Cina.
Dampak dari larangan keras Cina berpengaruh pada perdagangan bitcoin dan sejumlah koin lainnya. Bitcoin bahkan sempat anjlok dalam usai mencapai harga tertingginya.
Salah satu perusahaan penambang uang digital terbesar dunia, HashCow mengaku terdampak dengan putusan tersebut.
Pihak perusahaan mengatakan mereka tidak akan menjual mesin penambang bitcoin lagi ke konsumen di Cina dan akan mengembalikan uang kepada konsumen yang telah membayar.
Perusahaan pertambangan kripto lainnya di Cina yakni BIT.TOP juga menyatakan hal yang sama. Mereka tidak akan lagi menawarkan layanan penambangan untuk klien mereka di Cina daratan.
"Kami terutama akan menambang di Amerika Utara. Tidak ada gunanya menjalankan risiko regulasi," tulis CEO BIT.TPO Jiang Zhuoer di akun Weibo-nya.
Pada hari Minggu lalu, harga bitcoin pun turun sebanyak 13 persen dan diperdagangkan pada level US$36.000 per koin. Harga tersebut anjlok dari harga US$64.000 yang dicapai sebulan yang lalu (versi CoinDesk).
Baca Juga: FSDC Kecam Keras Para Penambang Kripto, Harga Bitcoin Langsung Anjlok
Tak hanya itu, Dampak dari aturan tersebut saham perusahaan pertambangan kripto Cina yakni BIT Mining anjlok hingga 23 persen di New York pada hari Jumat.
Sedangkan Perusahaan pertukaran kripto, Teknologi Huobi jatuh hingga 22 persen pada hari Senin di Hong Kong. [*/ram]
Baca Berita Kripto Terbaru Hari Ini Hanya di Invesco.id