Invesco.id - Lagi-lagi, harga bitcoin kembali terjerembab, Selasa (8/6/2021). Ini merupakan penurunan yang cukup dalam dalam tiga pekan terakhir. Ada pun harga bitcoin yakni US$ 31.025.
Sebelumnya, harga bitcoin juga sempat turun tajam pada 19 Mei lalu. Saat itu harga bitcoin mendekati US$ 30.000 untuk pertama kalinya sejak awal tahun.
Sedangkan pada Rabu (9/6/2021) harga bitcoin berada pada kisaran US$ 32.000-US$ 33.000.
Mengutip Reuters, juru bicara Ruffer Investment Management mengonfirmasi, perusahaannya keluar dari pasar Bitcoin pada April lalu dengan keuntungan US$ 1,1 miliar.
Mereka cabut dari pasar karena khawatir atas risiko yang akan ditimbulkan dengan peningkatan harga kripto yang begitu cepat.
Meski demikian ia mengatakan pihaknya tetap tertarik dengan aset digital dan perannya dalam perdagangan dalam jangka panjang.
"Dalam jangka panjang, kami tetap tertarik pada aset digital dan peran yang dapat mereka mainkan dalam pelestarian kekayaan nyata," katanya.
"Dalam jangka pendek, menyusul kenaikan tajam harga Bitcoin, kami merasa Bitcoin menunjukkan lebih banyak risiko," ujarnya.
Dugaan Penyebab Harga Bitcoin Jatuh
Dugaan menurunnya harga bitcoin diduga karena perubahan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) dan pengetatan regulasi aset kripto di China.
Tekanan datang dari China atas operasi penambangan dan perdagangan kripto, di mana akun Weibo dari para pemimpin opini utama dalam crypto diblokir.
“China terus menekan kripto dengan larangan penambangan yang menghapus platform media sosial paling populer, Weibo, bersih dari akun influencer crypto,” kata Jehan Chu, Managing Partner Kenetic Capital, perusahaan investasi kripto yang berbasis di Hong Kong.
Baca Juga: Masih Memerah, Harga Bitcoin Sudah Anjlok Hampir 50 Persen
“Ini menandakan jerat pengetatan di sekitar kripto di China," ujar dia, seperti dikutip CoinDesk. [ram]