Berita kripto terbaru hari ini: Apa benar penggunaan uang Kripto berbahaya bagi publik?
Invesco.id - Uang kripto sedang naik daun dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Meski demikian hingga saat ini masih banyak yang meragukan uang kripto akan eksis dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bahkan masih banyak yang beranggapan bahwa mata uang kripto dan aset yang serupa akan sangat berbahaya bagi publik. Kekhawatiran ini adalah persoalan lama yang selalu diulas berulang-ulang.
Seperti pernyataan Gubernur Bank Sentral Inggris Bank of England Andrew Bailey. Ia menegaskan kalau uang kripto dan aset sejenisnya berbahaya bagi publik.
"Sejujurnya Saya skeptis tentang aset kripto, mereka berbahaya dan ada antusiasme yang besar di luar sana," ujar Andrew Bailey kepada Komite Keuangan Parlemen Inggris, Selasa (25/5/2021) lalu, mengutip CNBC.
Salah satu faktor hingga ia menyatakan hal tersebut adalah aset seperti Bitcoin tidak memenuhi fungsi utama alat pembayaran standar karena tidak memiliki nilai intrinsik.
"Aset seperti Bitcoin tidak memenuhi fungsi utama alat pembayaran standar yang ada," tegasnya.
Sebelumnya, Andrew Bailey mengatakan orang hanya boleh berinvestasi dalam mata uang kripto jika siap kehilangan semua uang mereka.
Mata uang kripto memang sedang mengalami guncangan dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir. Pemerintah Cina dan Amerika sedang membuat regulasi terhadap keberadaan mata uang kripto ini.
Bahkan di Cina, pemerintah setempat dengan tegas menyatakan akan menindak para penambang bitcoin dan meminta perdagangan yang menggunakan bitcoin dihentikan.
Salah satu alasan pemerintah Cina adalah soal penggunaan energi dari penambangan bitcoin yang menurut mereka sangat boros energi.
Cina bahkan memutuskan untuk melarang lembaga keuangan dan fintech pembayaran memfasilitasi transaksi uang kripto.
Ini melengkapi aturan sebelumnya yang sudah terbit pada 2017 yang melarang penawaran koin perdana atau initial public offering (ICO) dan penutupan semua platform perdagangan kripto.
Cina menyebut Bitcoin dan sejenisnya mengancam sistem keuangan dan keamanan aset warga Tiongkok.
Baca Juga: Pemerintah Cina Makin Tegas, Larang Bitcoin di Negaranya
Sementara itu, AS membuat aturan yang mewajibkan transfer dana US$10.000 ke atas harus melapor kepada Internal Revenue Services (IRS). Tujuan aturan ini untuk memberantas aktivitas ilegal termasuk penggelapan pajak Amerika Serikat (AS).
Lantas harus bagaimana? [*/ram]
Baca Berita Kripto Terbaru Hari Ini Hanya di Invesco.id