Invesco.id - Senada dengan Pemerintah Cina, Gubernur Bank of Russia juga mengatakan bahwa kripto merupakan salah satu bentuk investasi paling berbahaya saat ini.
Ia merasa khawatir dengan perkembangan perdagangan mata uang kripto meski pun ia agak khawatir terhadap investor atau negara yang kehilangan industri aset digital tersebut.
Mengutip dari Cointelegraph, gubernur bank sentral Rusia, Elvira Nabiullina menegaskan sikap penolakannya terhadap mata uang kripto tersebut.
"Kripto adalah salah satu investasi paling berbahaya yang ada saat ini," katanya, Senin (21/6/2021).
Nabiullina menjelaskan dalam konteks ruang investasi, kripto memiliki risiko yang tinggi seperti pasar valuta asing. “Jauh lebih mudah untuk kalah di pasar valuta asing dari pada menang," tambahnya.
Dia juga menambahkan bahwa “aset kripto spekulatif” jauh lebih berisiko.
Gubernur bank sentral tersebut mengatakan bahwa harga mata uang kripto sangat fluktuatif dan bisa memberikan kerugian yang sangat besar.
“Bank sentral tidak pernah memberikan saran investasi, tetapi dalam kasus ini, Bank pasti tidak merekomendasikannya,” jelas Nabiullina.
Meskipun skeptis tentang kripto, Nabiullina tetap optimis dengan proyek mata uang digital bank sentral Rusia, yaitu rubel digital. Tahun lalu dia mengatakan bahwa rubel digital akan membantu bisnis dengan memangkas perantara keuangan.
Tak hanya Rusia, People’s Bank of China juga meminta lembaga keuangan di negaranya untuk berhenti memfasilitasi transaksi mata uang virtual. Hal ini memicu sentimen negatif di pasar mata uang kripto.
Bank-bank di Cina tidak diperbolehkan untuk menyediakan produk atau layanan seperti perdagangan, kliring, dan penyelesaian transaksi kripto.
Baca Juga: Tidak Sesuai Undang-Undang, BI: Mata Uang Kripto Bukan Alat Pembayaran Sah
Mulai bulan lalu, China meningkatkan upaya untuk melepaskan penambangan Bitcoin di negara itu, di mana sekitar 75 persen aktivitas penambangan dunia berlangsung. [ram]